Sabtu, 28 April 2012

Puisi Untuk Rasulullah

Pembawa Cahaya

Ketika temaram kelabu menyerbu
Peran benda sampah menjadi Tuhan
Gurindam dunia mengalun sendu
Gulana kalbu menyeruak sepadan

Titik cahaya enggan menetes
Di kepala manusia-manusia bejat serdadu kebengisan
Kaum jahil menghias dunia
Dengan kandang-kandang kebodohan
Abu-abu bagai benalu

Saat terbodoh manusia
Saat terkotor dunia
Saat kejahilan dalam
Kesombongan tertingginya

Kau datang dengan cahaya
Kau hadir dengan hkmah
Kau kukuhkan pundakmu
Menopang segala penat dunia
Akan kesesatan setan pemuja berhala

Kau dan akhlakmu
Datang sebagai pembawa kabar gembira
Menyimpulkan sipit keramahan dunia
Membekukan kuasa setan
Menghancurkan ramainya kejahilan

Kini kami tengah membendung
Merentas lautan rindu kami
Melalui rentetan kata yang tak indah
Melalui rentagan sayap kerinduan
Kepadamu, RasulkuPembawa Cahaya
Ketika temaram kelabu menyerbu
Peran benda sampah menjadi Tuhan
Gurindam dunia mengalun sendu
Gulana kalbu menyeruak sepadan

Titik cahaya enggan menetes
Di kepala manusia-manusia bejat serdadu kebengisan
Kaum jahil menghias dunia
Dengan kandang-kandang kebodohan
Abu-abu bagai benalu

Saat terbodoh manusia
Saat terkotor dunia
Saat kejahilan dalam
Kesombongan tertingginya

Kau datang dengan cahaya
Kau hadir dengan hkmah
Kau kukuhkan pundakmu
Menopang segala penat dunia
Akan kesesatan setan pemuja berhala

Kau dan akhlakmu
Datang sebagai pembawa kabar gembira
Menyimpulkan sipit keramahan dunia
Membekukan kuasa setan
Menghancurkan ramainya kejahilan

Kini kami tengah membendung
Merentas lautan rindu kami
Melalui rentetan kata yang tak indah
Melalui rentagan sayap kerinduan
Kepadamu, Rasulku